Meningkatkanhasil belajar siswa dengan meningkatkan keaktifan siswa dalam pelajaran IPS. 2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dapat ditingkatkan dengan menggunakan media gambar. 3. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS benar-benar melibatkan siswa dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. CONTOH PROPOSAL PTK IPS UNTUK KENAIKAN PANGKAT GURU-Bapak Ibu itu tidak hanya ikut PPG saja tapi juga punya tanggungan keluarga juga masih mengajar dan sebagainya. Tapi mohon untuk PPG contoh proposal ptk ips nya tetap diprioritaskan mengajarnya dan lain sebagainya itu mohon tetap bisa dikomunikasikan dengan istrinya, dengan suaminya, dengan pimpinannya sekolahnya. Sehingga Bapak Ibu bisa fokus nyaman Semua pihak mendukung mensupport keikutsertaan Bapak Ibu untuk mengikuti PPG contoh proposal ptk ips. Jadi kuncinya itu sebenarnya pada komunikasi. Oke Bapak Ibu itu hanya motivasi untuk merefresh kita semuanya biar tetap fokus untuk mengikuti PPG ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013. Terutama pada tahap berikutnya PPL sehingga harapan Kami semuanya nanti lulus prosesnya. Sehingga dapat mengikuti UKM PPG dan UKM PPG ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013 pun nanti juga dapat lulus 100%. Bapak Ibu ini kita juga berharap semuanya bisa lulus kecuali yang tidak mau lulus. Jika rekan pendidik tidak mau repot, atau kurang memiliki waktu senggang dalam pembuatan PTK, rekan pendidik dapat meminta bantuan untuk dibuatkan PTK kepada kami, Rekan pendidik bisa menghubungi saya di WA 0856-42-444-991. Harapan kami, Semoga postingan kali ini bermanfaat! Apa ada yang tidak mau lulus ? Ada Bapak Ibu jadi di tengah jalan mengundurkan diri itu berarti tidak mau Lulus. Bapak Ibu tetap semangat mengikuti proses PPG ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013 ini. Baik bapak ibu langsung saja biar tidak terlalu lama saya langsung share screen untuk kegiatan PPL kita pada mulai besok sampai tanggal 31 Desember. Kegiatan Bapak Ibu selama satu bulan kedepan jadi di kegiatan PPL jadi jenengan besok mohon untuk menghubungi dosennya masing-masing. Untuk menjadwalkan video convert ya nanti akan dicek RPP dan PTK nya sudah sinkron apa belum. Nah ini tugas dosen itu memastikan bahwa ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013 RPP dan PTK telah sinkron. Memang ada dua desain sebenarnya untuk RPP dan PTK itu sinkron terintegrasi dan desain yang kedua RPP dan PTK ini terpisah. Tapi kita tidak menginginkan yang terpisah kalau terpisah itu Bapak Ibu kerja dua kali dan ptknya itu tidak bisa kami control. Maka kita memilih yang terintegrasi antara RPP dan PTK. Maksudnya sinkron itu begini Bapak Ibu misalkan Bapak Ibu RPP nya tentang iman kepada hari kiamat maka di ptknya juga materinya iman kepada hari kiamat. Jangan sampai kemudian ptk-nya tentang kuasa. Terus kemudian misalkan di PTKnya menggunakan model pembelajaran PBL maka di RPP nya juga menggunakan model pembelajaran PBL. Meskipun nanti jenengan boleh memvariasi dengan metode yang lainnya atau strategi yang lainnya media yang lainnya. Tetapi apa yang disebutkan ptk ips smp doc di PTK itu juga harus disebutkan di RPP. PTK IPS Kelas X SMA DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas XI SMA DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas XII SMA DOWNLOAD FILE Artinya apa ketika Bapak Ibu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan rancangan pembelajaran yang sudah bapak ibu buat melalui RPP sekaligus Bapak Ibu juga melaksanakan PTK. Jadi untuk mencari datanya kemudian di hari kedua dan ketiga berarti hari Senin dan selasa Bapak Ibu sudah harus mengupload rpp 1 beserta perangkat pendukungnya. Boleh terpisah ya boleh dijadikan satu ya kalau mau terpisah nanti diupload di file lainnya kalau mau jadikan satu ya di RPP itu saja. contoh ptk ips smp pdf contoh ptk ips smp untuk kenaikan pangkat contoh ptk mapel ips smp contoh ptk sederhana mapel ips smp contoh ptk smp ips Pendukungnya ini wajib ada juga Nggih bahan ajar atau materinya yang sudah njenengan kembangkan. Perangkat harus ada kemudian medianya yang digunakan di garis ada lkpd-nya harus ada dan instrumen penilaiannya. Kemudian melaksanakan pembelajaran ptk ips smp doc di kelas rpp1 lengkap. Mulai dari pembuka inti penutup dan juga melaksanakan PTK siklus 1. Yang ketiga merekam praktik pembelajaran ke-1. Contoh proposal PTK IPS Nah untuk PPL ptk ips smp kelas 9 mungkin nanti ada pertanyaan Pak ini sekolahan kita sudah pekan akhir semester. Sudah ujian ini jenengan diberi dispensasi untuk bisa melaksanakan pembelajaran dengan minimal 10 siswa. Jadi misalkan di kelas ini dengan ada 30 siswa atau 25 siswa maka minimal 10 siswa harus hadir. Kalau lebih semuanya itu lebih bagus. Jadi nanti mohon kalau bertepatan dengan pekan akhir semester. Bapak Ibu bisa dirundingkan dengan Kepala Sekolahnya dengan guru kelasnya kemudian juga dengan siswanya. Kemudian di hari berikutnya hari Rabu Kamis Bapak Ibu diberi kesempatan untuk mengedit video praktek pembelajaran. PTK IPS Kelas VII SMP DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas VIII SMP DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas IX SMP DOWNLOAD FILE Dijadikan 15 menit kemudian mengupload video ke YouTube kemudian ini kegiatan hari Jumatnya Bapak Ibu sudah Fokus apa mengolah data hasil ptk-nya. Melakukan refleksi pembelajaran ke-1 dan membuat laporan PTK siklus ke-1. Kemudian mengupload laporan PTK siklus 1 dan lembar kerja refleksi PPL rpp 1 itu ya selama 6 hari. Nah nanti di hari ke-8 dan ke-7 dan ke-8 atau review ppl1 hari pertama berarti hari kedua nanti bapak ibu akan kembali dengan dosennya ya untuk mendapatkan Feedback. Untuk mendapatkan masukan akan di review praktek pembelajaran panjenengan apa saja yang sudah dianggap baik yang harus dipertahankan apa saja yang kurang untuk bisa diperbaiki. Download PTK IPS Marilah kegiatan ini kita buka dengan bacaan Basmalah bersama-sama bismillahirrohmanirohim. Mudah-mudahan semuanya belajar berjalan lancar dan diridhoi oleh Allah subhanahu wa ta’ala Kedepannya penelitian tindakan kelas ini juga bisa di jadikan sebagai pelengkap kenaikan tingkat angka kredit bagi guru tersebut. Kami juga sediakan untuk download PTK SMA di bawah ini. PTK IPS Kelas 1, 2, 3 SD DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas 4, 5, dan 6 SD DOWNLOAD FILE PTK ini biasanya dipakai atau digunakan bagi Guru yang sedang mengikuti UKIN atau pun membuat DUPAK. Baca PTK lainnya di PTK IPS SMP KELAS 9 DOC DownloadContoh PTK SD Kelas 4. Download Contoh PTK SD Kelas 4. Kami Tampilkan Kata kuci yang sering dicari Untuk PTK SD kelas 1, DVD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS TERBATAS HANYA UNTUK 5 ORANG Berisi 300 PTK Lengkap plus Lampiran, Tingkat PAUD/TK, SD/MI/SMA/SMK MA dengan berbagai Macam Model Dan Metode Pembelajaran yang bisa digunakan Ini dia 30 Judul PTK IPS SD Terbaru dan Lenglap. silahkan Download sepuasnya. ptk ips smp untuk kenaikan pangkat, download ptk ips smp kelas 9 doc, ptk ips smp kelas 9 pdf, ptk ips smp kelas 8 kurikulum 2013, contoh ptk ips smp kelas 9, ptk ips smp kelas 7 kurikulum 2013 doc, ptk ips smp kelas 8 kurikulum 2013 doc, ptk ips smp kelas 9 kurikulum 2013 doc, skripsi ptk ips sd, ptk ips sd kelas 4 lengkap, proposal ptk ips sd, ptk ips sd ut, ptk ips sd doc, ptk ips sd kelas 4 pdf, contoh ptk sd, ptk ips sd kelas 6 lengkap, ptk ips sd, ptk ips peningkatankemampuan menulis deskripsi dengan penggunaan media video pada siswa kelas 4 sekolah dasar negeri oro-oro ombo.docx; peningkatan kualitas pembelajaran ipa melalui pendekatan scientific dan model tps pada siswa kelas va sdn tambakaji 04 semarang.docx; proposal ptk ipa sd.docx; sistematika proposal penelitian tindakan kelas (ptk).pptx CONTOH PTK SD KELAS 4 TEMATIK LENGKAP-Hai bismillahirrahmanirrahim assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kali ini saya akan bahas tentang cara menghindari skripsi terdeteksi plagiasi. kebanyakan mahasiswa mengalami masalah disaat terakhir pengerjaan skripsi. padahal sekripsi contoh ptk sd kelas 4 tematik sudah dibuat dari bab 1 sampai bab 5 bahkan sudah diakses oleh dosen. namun saat pengecekan plagiasi contoh ptk sd kelas 4 tematik terdapat lebih dari tujuh puluh persen kecil tersebut lepas ini sungguh sangat disayangkan. membutuhkan waktu yang lebih banyak lagi untuk menunggu wisuda. Mengapa ini bisa terjadi Saya yakin mahasiswa tidak berniat untuk plagiasi dari tulisan orang lain kan. semoga saja tidak terdeteksi plagiasi itu karena fasih terdeteksi plagiasi itu karena yang pertama tidak mencantumkan sumber referensi. contoh ptk sd kelas 4 tematik yang kedua kopites Sama persis dengan jurnal yang dikutip yang ketiga tidak mensintesis maksud suatu kalimat dari beberapa jurnal. yang keempat tidak membuat para fase dari jurnal. lalu Bagaimana cara menghindari skripsi contoh ptk sd kelas 4 tematik terdeteksi yang pertama Buatlah parafrasa dari kalimat yang kalian kutip. yang kedua lakukan cek plagiasi perkalimat saat mengutip Dari jurnal sebelum menulis dalam skripsi. ini yang paling penting ya jadi sebaiknya cek plagiasi itu tuh perkalimat gitu perparagraf. jadi jangan udah selesai skripsi baru kalian cek plagiasi itu nanti akan membuang waktu di akhir. mending kalian cek plagiasi itu perparagraf yang tercantumkan sumber referensi jangan salah memasukkan referensi. atau tidak terbaca maka itu juga akan dianggap plagiasi. yang keempat pastikan tidak salah menulis sumber referensi. untuk pengecekan plagiasi per kalimat perparagraf sesaat mengutip jurnal sebelum menulis dalam skripsi. akan saya jelaskan sebagai berikut nih Saya sudah download jurnal dari google-scholar. tentunya ini saya copy kalimat ini benar-benar saya copy. kemudian saya paste kesini ya ini saya pakai plagiarism-checker by grammarly ini gratis kalian bisa pakai ini. jadi Caranya tinggal kalian tes kalimat yang akan kalian kutip Dari jurnal tersebut seperti ini. lalu klik scan for plagiarism nah ini hasilnya signifikan plagiarism found. jadi tulisan kita ini terdeteksi plagiat gitu ya 100% malah ini udah ada worning merah kimia cheap. sekarang gimana sih caranya supaya tulisan kita itu nggak terdeteksi plagiasi plagiat. jadi ini kalimat-kalimat yang disini itu harus kita paraphrase kalimatnya itu memiliki makna yang sama tapi kalimatnya kita ubah bisa dibalik. kita tambahkan kalimat-kalimat yang lainnya penghubung lainnya. misalnya saya buat parafrasenya seperti ini nanti bisa kita hapus yang bagian atasnya. jadi nih pada kalimat nih pada saat pembelajaran kimia berlangsung ditemukan hambatan-hambatan yang menjadikan kurang maksimalnya pembelajaran kimia. CONTOH PTK SD KELAS 4 TEMATIK nah kalimat ini enggak boleh sama persis kalian masukkan ke dalam skripsi kalian tapi harus diubah kalimatnya ya. oke lainnya saya ubah menjadi seperti ini proses pembelajaran kimia masih kurang maksimal. karena masih banyak ditemukan hambatan-hambatan terus kalimat yang kedua proses pembelajaran baik. proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan prestasi akademik yang baik pula ini kata si jurnal tadi. karena dikarang kira terdeteksi plagiat banget kita nggak boleh sama persis menggunakan kalimat itu. jadi kita Ubah menjadi proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan prestasi yang baik pula bagi siswa. nah seperti itu Jadi kalian harus mengganti kalimatnya atau menambahkan kata hubung nya supaya tidak terdeteksi plagiat. sekarang kita cek ya ini yang sama persis kalimatnya tadi ini saya hapus ya ini saya hapus nih. Nah sekarang kita cek ini kalimat yang sudah saya paraphrase atau saya ubah saya tambah saya ganti biar sekarang kita cek. ini terdeteksi plagiat atau tidak dengan cara klik scan for plagiarism jadi ijo kan tadi merah ya. sekarang jadi your task is free of rating jadi enggak ditemukan lagi atau tidak terdeteksi plagiat. kalau misalnya udah seperti ini maka kalimat yang itu tadi bisa kalian gunakan deskripsi kalian. insya Allah nanti meskipun di kampus dengan menggunakan turnitin itu tidak bakal terdeteksi plagiat. gimana mudah ya oke tetap semangat mengerjakan skripsi dan saya akhiri wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. CONTOH PTK MATEMATIKA SD LENGKAP
DownloadPtk SD. Download contoh-contoh PTK SD melalui link berikut: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI UMBULWIDODO NGEMPLAK SLEMAN Halaman Depan, Bab 1, Bab 2, Bab 5, Lampiran.
Contoh PTK SD Kelas IV – Penelitian ini dilakukan di kelas dengan melakukan PTK guna untuk memperbaiki pembelajaran pada kelas kelas dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas tidak semua kelas melakukan PTK, seperti yang sudah kami jelaskan bahwa hanya kelas tertentu saja, seperti misalnya kelas yang dianggap bermasalah, atau proses belajar mengajar di dalam kelas tersebut tidak optimal atau Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat beberapa unsur yang terkandung di dalamnya, yaitu PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru atau pengajar, apabila di dalam kelas tersebut terdapat masalahPTK Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan jika memang terdapat masalah yang dihadapi oleh guru pada kelas tersebutPTK Memang harus diadakan karena masih banyak sekali proses pembelajaran yang dimaksimalkan oleh pendidik atau juga Contoh Proposal PTK SMA BAB 1PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGSaat ini kita menghadapi era globalisasi yang diringi dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, seseorang dituntut untuk memanfaatkan informasi dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dan bernalar tinggi serta mempunyai kemampuan memproses informasi sehingga bisa digunakan untuk mengembangkan IPTEK. SDM Indonesia sendiri masih mengalami kekurangan dalam menciptakan teknologi yang sudah semakin maju seperti saat ini. Kurangnya SDM yang berkualitas dikarenakan oleh pemahaman seseorang terhadap suatu ilmu yang tidak maksimal, khususnya ilmu-ilmu yang berhubungan dengan teknologi yang mendasar seperti satu karakteristik dari matematika adalah memiliki objek yang bersifat abstrak, ini berarti objek matematika berada dalam alam pikiran manusia, sedangkan realisasinya dengan menggunakan benda-benda yang terdapat disekitar kita. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan siswa mengalami kesusahan dalam mempelajari matematika. Banyak siswa yang menganggap bahwa matematika itu sangatlah sulit. Selama ini guru seolah-olah menjadi pemegang kekuasaan yang sepenuhnya di dalam kelas. Guru sebagai objek dan murid sebagi objek. Pembelajaran terjadi satu arah, murid hanya berperan sebagai penerima materi matematika di kelas IV SDN NAMBAAN masih didominasi oleh guru. Guru akan memberikan materi dengan metode ceramah. Pada akhir penyampaian materi guru akan memberikan beberapa pertanyaaan kepada siswa tentang kepahaman siswa, kebanyakan dari mereka pun tidak menjawab. Guru juga akan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tetapi mereka hanya diam. Pada akhir pembelajaran guru akan memberikan soal latihan kepada siswa dan mereka diminta untuk hasil pengamatan nilai ulangan kelas IV SD Negeri Nambaan, Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dua pecahan yakni dari 20 siswa, ada 5 siswa yang mendapatkan nilai ≥ ]65, dan 15 siswa lainnya memperoleh nilai ≤65. Jadi bisa disimpulkan bahwa hanya 25% saja siswa yang dapat mencapai KKM dan 75% lainnya masih belum mencapai hasil fakta di kelas IV SD Nambaan dan hasil konsultasi dengan dosen pembibing, maka dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang tepat sebagai proses pembelajaran matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada matemisasi pengalaman sehari-hari atau mathematize of everyday experience dan menerapakan matematika di dalam kehidupan sehari-hari adalah Matematika Realistik MR. Pembelajaran Matematika Realistik ini akan memberikan kesempatan peserta didik untuk dapat menemukan kembali dan mengkontruksi konsep-konsep matematika pada masalah realistik yang akan diberikan oleh pendidik. Situasi realistik dalam masalah akan memungkinkan siswa untuk menggunakan cara-cara informal cara mereka sendiri dengan pengalaman untuk dapat mengatasi IDENTIFIKASI MASALAHBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Nambaan, ada banyak sekali penyebab kurangnya hasil belajar matematika materi penjumlahan dua pecahan, diantaranya Guru masih menggunakan pendekatan lama yakni ceramahGuru masih berpatokan menggunakan textbook dalam menyampaikan suatu materiGuru tidak menghubungkan antara materi dengan dunia nyata peserta didikPeserta didik kurang aktif dalam pembelajaranGuru hanya mengukur keberhasilan pembelajaran dari hasil tes ulangan peserta didikC. BATASAN MASALAHPenelitian ini masih dibatasi pada pelaksanaan matematika dengan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SD Negeri Nambaan, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri pada materi pecahan dan operasinya. Pengamatan lebih fokus pada terlaksannya proses pembelajaran dengan pendekatan matematika realistic sebagai upaya peningkatan hasil belajar materi pecahan dan RUMUSAN MASALAHBerdasarkan hasil belajar dari siswa kelas IV SD Negeri Nambaan materi penjumlahan dua pecahan bisa dirumuskan masalah sebagai berikut Bagaimana penggunaan pendekatan Matematika Realistik pada materi pecahan dan operasinya di kelas IV SD Negeri Nambaan?Bagaimana peran dan minat siswa terhadap penggunaan pendekatan Matematika Realistik pada materi pecahan dan operasinya di SD Negeri Nambaan?Bagaiman hasil belajar dari siswa kelas IV SD Negeri Nambaan pada materi pecahan dan operasinya sesudah menggunakan pendekatan Matematikan Realistik?E. TUJUAN PENELITIANMenerapkan pendekatan Matematika Realistik di kelas IV SD Negeri Nambaan pada materi pecahan dan operasinyaMengetahui peran dan minat siswa kelas IV SD Negeri Nambaan terhadap pendekatan Matematika Realistika pada materi pecahan dan operasinyaMengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Nambaan pada materi pecahan dan operasinyaF. MANFAAT PENELITIANManfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah Secara TeoritisMenjadi bahan informasi ilmiah bagi praktisi pendidikan tentang pembelajaran menggunakan pendekatan Matematika Realistik dan dapat menjadikan referensi dalam upaya pengoptimalan pembelajaran matematika materi pecahan dan operasinya. Secara PraktisBagi peneliti dan guruSebagai bahan pertimbangan untuk dapat menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat pada materi pecahan dan operasinyaBagi sekolahSebagai masukan dan dasar pemikiran untuk dapat mengoptimaklkan pembelajaran matematika sesuai dengan pendekatan yang pembacaMemberikan informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika materi pecahan dan operasinya menggunakan pendekatan matematika BATASAN ISTILAHUntuk dapat menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah dalam penelitian ini, berikut ini kami akan menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut Peningkatan hasil belajar adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan hasil belajar yang lebih hasil belajar dikatakan berhasil apabila siswa paham dengan materi yang diberikan oleh guru dengan ditandai minimal 75% siswa meningkat hasil belajarnya dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IIKAJIAN PUSTAKAA. HAKIKAT BELAJARPengertian BelajarBelajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melui Mohammad 1992 23, definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan HAKEKAT HASIL BELAJARPengertian Hasil BelajarHasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal, yang terjadi di dalam diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan kemudian berpengaruh kepada perilaku. Perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari kemudian dapat diketahui melalui Dimyanti dan Mudjiono 20063-4 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil interaksi itu menyebabkan perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan tingkah laku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan yang Mempengaruhi Hasil BelajarHasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa faktor internal dan faktor yang dating dari luar diri siswa faktor eksternal. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan yang dimilikinya , motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi faktor lingkungan, terutama kualitas MATEMATIKA REALISTIK MRA. Hakekat Pendekatan Matematika RealistikSalah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerpakan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah Matematika Realistik MR. Realistic Mathematica Education RME merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti matematika harus dekat dengan anak yang relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa, Gravencher Suharta, 1 2005.Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika RealistikWahyudi dan Kriswandani 2007 52 mengemukakan bahwa langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan matematika realistic adalah sebagai berikut Memahami masalah / soal konteks, guru memberikan masalah / persoalan kontekstual dan meminta peserta didik untuk memahami masalah masalah kontekstual, langkah ini dilakukan apabila ada peserta didik yang belum paham dengan masalah yang masalah secara kelompok atau dan mendiskusikan jawaban. Guru memfasilitasi diskusi dan menyediakan waktu untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban dari soal secara kelompok. Menyimpulkan isi PECAHANMenurut Mustaqim dan Ary 2008 163, pecahan merupakan bagian dari keseluruhan. Materi pecahan adalah salah satu materi yang di ajarkan pada kelas IV Sekolah Dasar. Adapun materi yang dipelajari dalam pecahan meliputi 1. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya2. Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan3. Penjumlahan pecahan4. Mengurangkan pecahan5. Menyelesaikan yang berkaitan dengan PENELITIAN TERDAHULUPembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belaja siswa dalam pembelajaran materi pecahan. Usaha ini dilakukan sehubungan dengan adanya kesenjangan antara materi yang dicita-citakan oleh kurikulum tertulis intended curriculum, serta perbedaan materi yang diajarkan dengan materi yang dipelajari siswa relized curriculum.Penelitian yang dilakukan oleh Soviawati, Evi tentang Pendekatan Matematika Realistik PMR untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa di Tingkat Sekolah Dasar, hasilnya antara lain siswa tidak hanya mudah mengusai konsep dan materi pelajaran namun juga tidak cepat lupa dengan konsep dan materi yang telah diperolehnya. Pendekatan ini tepat diterapkan dalam mengajarkan konsep-konsep dasar supaya siswa mampu meningkatkan kemampuan berfikrnya yang akhirnya bermuara pada meningkatnya hasil belajar KERANGKA PIKIR PENELITIANSalah satu karakteristik matematika adalah mempunyai kajian objek yang abstrak. Sifat abstrak ini menjadikan banyak siswa kesulitan dalam matmatika. Pembelajaran matematika saat ini lebih cenderung bagaimana matematika dapat diaplikasikan dalam dunia nyata bukan sebaliknya objek nyata digunakan sebagai membentuk konsep matematika. Kegiatan pembelajaran matematika yang kurang terikat dengan kehidupan nyata dan alam pikiran siswa sering menjadikan matematika yang kurang dipelajari kurang bermakna dan kurang IIIMETODOLOGI PENELITIANPenelitian Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Pecahan dan Operasinya dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik MR pada Siswa Kelas IV SD Negeri Geneng 2, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini bertujuan untuk mengatasi suatu permasalahan atau memperbaiki suatu pembelajaran di dalam juga Cara Cetak Kartu NUPTKA. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIANPenelitian tindakan ini mengambil bentuk penelitian tindakan kelas kolaborasi, dimana peneliti berkolaboasi dengan guru yang tergabung dalam satu tim untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam praktik pembelajaran. Hubungan antara peneliti dan guru bersifat kemitraan, sehingga kedudukan peneliti dan guru adalah sama untuk mengupayakan persoalan-persoalan yang akan diteliti. Dengan demikian peneliti dituntut untuk bisa terlibat secara langsung dalam PTK ini. Adapun yang melaksanakan pembelajaran adalah siswa dan peneliti, sedangkan guru sebagai WAKTU DAN TEMPAT PENELITIANWaktu PenelitianPenelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015-2016 yaitu pada Oktober sampai Desember PeelitianPenelitian ini di lakukan di kelas IV SD Negeri Geneng 2, Kecamatan Mijen, Kabupaten DESAIN PENELITIANDesain penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model visualisasi bagan yang disusun oleh Kemmis dan Mc Taggart .D. INSTRUMENT PENELITIANInstrument penilaian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, untuk kepentingan mengumpulkan data digunakan beberapa instrumentE. LANGKAH-LANGKAH PENELITIANLangkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut A. Personel yang terlibatDalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru dalam satu tim. Guru sebagai observer sedangkan peneliti dan siswa sebagai pelaksana pembelajaran. Semua tindakan didiskusikan antara peneliti dan Penyusunan instrument pembelajaranInstrument pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan ajar terdiri dari buku guru, buku siswa, lembar kegiatan siswa LKS, dan lembar Skenario tindakanF. TEKNIK ANALISIS DATAAnalisis data yang digunakan adalah analisis data diskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi tentang proses pembelajaran, hasil wawancara dan jurnal harian. Data tambahan yang diperoleh dari wawancara tidak terstruktur dengan siswa dan data dari foto kamera sebagai pertimbangan. Kemudian data diperoleh dan dianalisis dalam beberapa tahap sebagai berikut a. Reduksi datab. Triangulasic. Display datad. KesimpulanG. INDIKATOR KEBERHASILANApabila penggunaan pendekatan matematika realisttik MR dalam kegiatan pembelajaran matematika telah meningkat hasil blajar matematika siswa lebih dari 75% maka penelitian akan dihentikan. Amgka 75% ini berdasarkan pada hasil pre test yang dilakukan PUSTAKADimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Rieneka & Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika. Jakarta Pusat Perbukuan 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka Evi. 2011. “Pendekatan Matematika Realistik PMR untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa di Tingkat Sekolah Dasar”. Jurnal of Education, ISSN 1412-565X , Mika. 2013. “Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dan Berpikir Logis terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD Bharlind School Medan”. Jurnal Tematik, ISSN 1979-0633 , 2005. Matematika Realistik Apa dan Bagaimana. http diakses 15 September Mohammad. 1992. Psikologi Pendidikan Cetakan ke-5 Edisi Revisi. Bandung Jurusan PBB dan Kriswandi. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. 123. Salatiga ISBN. AdvertisementScroll to Continue With Content
ContohJudul Proposal PTK. Nah, untuk bagian ini, kami akan memaparkan beberapa contoh judul proposal PTK yang bisa kamu gunakan sebagai referensi tambahan saat membuat proposal. Peran kelas dalam penggunaan metode ceramah dan tanya jawab untuk meningkatkan prestasi akademik pada mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VI SD Muhammadiyah 4 Cawu I Inilah informasi yang dapat kami sampaikan Contoh Proposal Ptk Ips Kelas 4 Sd. Kumpulan Judul Ptk Ips Sd Contoh Usulan Ptk Sd Penelitian Tindakan Kelas Ilmu Ptk Ips Kelas Iv Menggunakan Model Pembelajaran Interaktif Penerapan Model Course Review Horay Terhadap Peningkatan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas Contoh Judul Proposal Ptk Docx Document Proposal Penelitian Tindakan Kelas Ptk Pdf Contoh Soal Hots Mushlihatun Syarifah Berikut yang dapat admin bagikan terkait contoh proposal ptk ips kelas 4 sd. Admin Berbagi Contoh Proposal 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh proposal ptk ips kelas 4 sd dibawah ini. Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Download 32 Contoh Ptk Tik Smpsmasmk Terbaru Lengkap Pdf I Peningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Cover Abstrak Daftar Isi Proposal Ptk 50 Lovely Contoh Proposal Ptk Sd Kelas 4 Thenewestautoscom Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Two Contoh Judul Ptk Penjaskes Sd Kumpulan Contoh Ptkautosaved Doc Contoh Ptk Ips Dian Wahyu Wibowo Academiaedu 41 Contoh Proposal Ptk Tinggal Edit Format Microsoft Word Proposal Ptk Sd Kelas 1 Kurikulum 2013 Pdf Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Ptk Bagi Guru Sd Itulah gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai contoh proposal ptk ips kelas 4 sd. Terima kasih telah mengunjungi blog Berbagi Contoh Proposal 2019. Proposaladalah hal utama ketika hendak melakukan riset. Contoh proposal penelitian tindakan kelas atau PTK adalah salah satu upaya untuk meneliti sistem dan metode yang perlu dikembangkan dalam sebuah kelas untuk menemukan formula yang tepat dalam mengajar.. Proposal PTK sendiri umumnya terdiri menjadi beberapa bagian yang dimulai dari latar belakang dan ditutup dengan metode penelitian. Proposal PTK Penelitian Tindakan Kelas adalah proposal yang dibuat oleh peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilakukan di dalam kelas dengan melakukan PTK guna memperbaiki pembelajaran pada kelas yang diteliti dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas tertentu. Namun tidak semua kelas yang hendak di lakukan PTK, seperti halnya tadi hanya kelas kelas tertentu, misal kelas yang dianggap bermasalah, atau poses blajar mengajar kelas tersebut tidak optimal atau terdapat masalah lainnya. Contoh Proposal PTK Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pada Materi Keragaman Kenampakan Alam Dan Buatan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN 2 Kalisat Unsur PTK Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya yang sangat khas yaitu sebagai berikut 1. PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru/pengajar, apa bila dalam kelas tersebut terdapat masalah 2. PTK Penelitian Tindakan Kelas dilakukan bahwa memang benar masalah yang di hadapi oleh guru pada kelas tersebut 3. PTK memang harus didakan karena masih banyak proses pembelajaran yang harus dimaksimalkan oleh pendidik/guru. Contoh Proposal PTK Berikut ini adalah Contoh Proposal PTK yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pada Materi Keragaman Kenampakan Alam Dan Buatan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN 2 Kalisat. Contoh Proposal dibawah ini hanya bersifat petikan. Untuk versi lengkap atas Laporan PTK dengan judul diatas silakan Download Contoh Proposal PTK. ……………………………………………………………………….. A. Judul Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pada Materi Keragaman Kenampakan Alam Dan Buatan dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kalisat. B. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia serta tuntutan kebutuhan masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dampaknya adalah membawa pengaruh yang amat besar dalam berbagai aspek bidang kehidupan, termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Akibatnya dari pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat itu maka eksistensi dalam dunia pendidikan semakin lama semakin mengalami kemajuan, sehingga mampu mendorong berbagai upaya untuk suatu pembaharuan. Disamping itu juga dibutuhkan pula tenaga-tenag guru yang benar-benar memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadahi, juga diperlukan cara-cara bekerja dan sikap yang baru, peralatan yang lengkap dan system administrasi yang memadahi sesuai tuntutan pembaharuan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan melalui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran ternyata juga tidak mudah untuk dicapai. Untuk itu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mutlak perlu digunakan adanya metode, teknik, pendekatan dan media yang tepat. Menurut Oka 1987, dikatakan bahwa sarana pendidikan itu meliputi Kurikulum, Metode, Guru, Media dan Evaluasi. Komponen-komponen tersebut adalah penting untuk keberhasilan tujuan kegiatan belajar. Dari kenyataan tersebut salah satu sarana yang diambil adalah media pembelajaran yaitu media gambar. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran banyak membantu siswa dan guru terutama pada tingkat pendidikan sekolah dasar. Motivasi yang sesuai adalah media yang berupa gambar. Dengan menggunakan media gambar sebagai sarana pembelajaran kondisi belajar dapat dibuat variasi. Siswa yang kurang menyenangi pelajaran IPS yang dianggap sulit dan membosankan harus segera dicarikan solusi yang tepat, agar tidak menjadi beban siswa dan mampu mengangkat prestasi hasil belajar siswa. Dengan menggunakan media gambar dimungkinkan siswa menjadi tertarik dan lebih semangat untuk melakukan kegiatan belajarnya. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini memilih judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPS dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kalisat, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019”. C. Rumusan Masalah a. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut 1. Apakah dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi dalam mengikuti belajar IPS pada siswa kelas V SDN 2 Kalisat, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo? 2. Apakah dengan menggunakan media gambar ada peningkatan hasil prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPS kelas V SDN 2 Kalisat, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo? b. Ketepatan Tindakan Untuk Memecahkan Masalah Dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran IPS materi keragaman penampakan alam dan buatan kelas V SD,siswa diharapkan bisa mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangan agar tidak menjadi beban bagi siswa dan mampu meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. c. Indikator Keberhasilan Penelitian ini berhasil bila 70% dari siswa dengan menggunakan metode ini tuntas belajar dan mencapai KKM 70 atau lebih. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas peneliti bertujuan 1. Meningkatkan keaktifan dan motifasi dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan media gambar pada diswa kelas V SDN 2 Kalisat, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. 2. Meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas V SDN 2 Klaisat, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. E. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat a. Bagi siswa, dengan menggunakan media gambar, hasil prestasi belajar IPS meningkat dan mencapai KKM. b. Bagi guru, memberikan tambahan pengajaran cara mengajar dengan bantuan media gambar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. c. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternative cara pembelajaran IPS pada siswa dengan pemanfaatan media gambar dalam mencapai tujuan instruksional. F. Kajian Pustaka/Landasan Teori a. Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah merupakan alat komunikasi yang khusus dilakukan dengan menggunakan alat yang memudahkan siswa menerima dan menangkap materi pelajaran Gorys Keraf, 1980. Gambar ilustrasi adalah gambar yang tidak diproyeksikan terdapat dimana-mana, baik dilingkungan anak-anak maupun lingkungan orang dewasa, mudah diperoleh dan ditunjukkan pada siswa. Pada umumnya gambar yang berwarna lebih menarik perhatian siswa karena memnrikan kesan tersendiri. Dengan demikian penggunaan media gambar dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang mempunyai arti dan nilai-nilai pendidikan bagi siswa, yang selanjutnya dapat memotivasi dan siswa aktif pada waktu kegiatan pembelajaran. b. Media Gambar Dalam Pembelajaran Media gambar merupakan alat bantu dalam pengajaran. Beberapa alas an tentang penggunaan media gambar dalam pembelajaran diantaranya sebagai berikut 1 Melalui media gambar siswa dapat melihat dengan jelas sesuatu yang dibahas atau dibicarakan. 2 Dengan menggunakan media gambar dapat mengatasi ruang dan waktu. 3 Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah pada semua mata pelajaran. 4 Mudah digunakan, baik untuk perorangan atau kelompok. c. Pengertian Prestasi Belajar Menurut WS. Purwadarminta dalam “Kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan” Purwadarminta, 1976 768. d. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral. Moral tersebut diharapkan dapat mewujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari siswa baik sebagai makhluk individu, makhluk social dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan bila kita teliti isinya di dalam mengandung 3 jenis kegiatan yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik adalah suatu kegiatan untuk menanamkan kemampuan yang bersumber dari ilmu pengetahuan. Sedangkan melatih adalah merupakan kegiatan untuk mengusahakan agar siswa menjadi terampil dalam mempraktekkan segala kemampuannya yang telah dimilikinya di manfaatkan. G. Metode Penelitian a. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Kalisat, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Sebagai sasaran siswa kelas V, dengan jumlah 19 siswa yang terdiri siswa pria 14 orang dan wanita 5 orang. Data hasil belajar diambil dengan memberikan test kepada tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas,diambil dari jurnal yang dibuat oleh tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran,didapatkan dari rencana pembelajaran dan lembar observasi. b. Siklus Penelitian • Perencanaan Tindakan - Menyiapkan materi ajar, RPP. - Menyiapkan instrument pretest, postest. - Menyiapkan instrument pengamatan. • Pelaksanaan Tindakan - Melaksanakan pretest - Melaksanakan PBM IPS tidak dengan menggunakan media gambar. - Mengamati dampak pembelajaran IPS tidak dengan menggunakan media gambar. • Pengumpulan Data - Mencatat hasil pretest - Mencatat dampak PBM IPS tidak dengan menggunakan media gambar - Mencatat hasil postest • Refleksi - Mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari PBM IPS yang tidak menggunakan media gambar. c. Metode Penelitian Pengumpulan data peneliti peroleh melalui - Observasi. - Dokumentasi. - Pemberian tugas. Download Contoh Proposal PTK Untuk unduh atau Download Contoh Proposal PTK ini secara lengkap silakan klik tautan dibawah ini Demikian Contoh Proposal PTK yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pada Materi Keragaman Kenampakan Alam Dan Buatan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN 2 Kalisat semoga dapat sobat unduh atau Download semoga bermanfaat. Artikel Menarik Lainnya
downloadproposal ptk ips sd kelas 4 peningkatan kualitas pembelajaran ips melalui model jigsaw dengan media audio visual pada siswa kelas iv sdn kalibanteng kidul 02 kota semarang. DOWNLOAD PROPOSAL PTK IPS SD KELAS 4 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SD
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas V SD Negeri 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Diajukan Untuk Mengikuti Ujian Sidang Proposal Penelitian Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Indonesia Kampus Purwakarta Oleh PIPIN SRIMULYANINGSIH NIM. 0801898 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS PURWAKARTA 2010 A. JUDUL PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK B. LATAR BELAKANG Pendidikann nasional berfungsi untuk mengembanngkan kemampuan serta mutu kehidupan dan martabat manusia di Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Pada kurikulim Sekolah Dasar baik kurikulum tahun 1984 maupun kurikulum 2004 yang terkenal deengan sebutan Kurikulum Berbasis Kopetensi KBK. Dalam pengatahuan sosial yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan pengetahuan sosial secara nasional, karena saat ini kesejahteraan bangsa tidak hanya mengandalkan sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal intelektual sosial dan kepercayaan. Kompetensi pengetahuan sosial menjamin kebutuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penguasaan prinsip-prinsip sosial ekonomi budaya dan kewarganegaraan, sehingga tumbuh generasi yang kuat dan berakhlak Kurikulum 2004. Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK tersebut seyogyanya tercipta suatu kondisi pembelajaran yang memenuhi kriteria, baik ditinjau dari pengembangan, isi, bahan, pelajaran yang tepat dan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan bagaimana pula pendekatan strategi dan metode serta teknik mengajar yang harus dilakukan agar tujuan belajar mengajar berhasil dengan baik. 1 Kenyataan yang ada di lapangan menunjukan hasil belajar pengetahuan sosial ternyata kurang bermakna, sering terjadi guru medriil atau berusaha payah mengajari siswa dengan materi-materi baru dengan alasan pencapaian target kurikulum. Oleh sebab itu kegiatan-kegiatan intelektual belum terlakasana sepenuhnya, bahkan hasil pengamatan di lapangan proses pembelajaran Pengetahuan Sosial belum terlaksana secara optimal. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah pada umumnya dilaksanakan secara monoton yang didomisili oleh ceramah satu arah, guru memerlukan setiap aspek dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran GBPP sebagai satuan-satuan yang berdiri sendiri dan terpisah dari pokok bahasan induknya, padahal sesungguhnya setiap kelompok bahasan dan topik yang dibahas merupakan suatu sistem yang masing-masing aspeknya saling terkait dan mendukung. Akibat cara mengajar seperti itu, banyak ditemukan siswa-siswa yang pasif dalam setiap pembelajaran di kelas, tidak terjadi suasana yang bernuansa kreatif dialog, syarat dengan hapalan tidak ada pengembangan berfikir yang dilakukan guru membosankan, serta adanya pembelajran yang tidak bermakna rote learning. Dari masalah kekurangan populer pelajaran IPS, bertolak belakangnya karakteristik anak dengan karaktteristik bahan pelajaran IPS agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan dapat mencapai sasaran, maka diadakan penelitian yang mengatasi segala permasalahan tersebut dengan mencoba salah satu metode yaitu metode kerja kelompok. 2 Metode ini sengaja menjadi bahan penelitian agar guru tidak hanya memakai atau menggunakan metode ceramah saja dalam menyampaikan pelajaran pengetahuan sosial, karena hal ini siswa dilibatkan secara langsung sehingga akan menimbulkan kegiatan belajar dan diharapkan dapat terjadi meningkatkan dalam segi perolehan nilai serta perubahan sikap sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran pengetahuan sosial. Berdasarkan latar belakang di atas, maka diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK”. C. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pokok secara umum, permasalahan penelitian tindakan kelas ini adalah Bagaimana peningkatan interaksi pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran ”Ilmu Pengetahuan Sosial” sehingga dari adanya peningkatan interaksi siswa dari mata pelajaran tersebut akan meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih khususnya rumusan masalah ini sebagai berikut 1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan metode kerja kelompok? 2. Bagaimana proses pembelajaran siswa dalam mempelajari pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok? 3 3. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran ips setelah menggunakan metode kerja kelompok? D. TUJUAN PENELITIAN Sesuai yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ingin mengetahui bagaimana gambaran interaksi dan reaksi siswa-siswa dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok, sehingga mengarah kepada suasana yang tebih hidup, menyenangkan dan tidak membosankan untuk pelajaran IPS tersebut, serta perubahan sikap yang diharapkan dalam tujuan yang dimaksud adalah 1. Ingin mengetahui keadaan siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok. 2. Ingin mengetahui peningkatan kerjasama antar siswa. 3. Ingin mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS setelah menggunakan metode kerja kelompok. E. MANFAAT PENELITIAN Secara umum manfaat penelitian dan kegunaan. Hasil penelitian ini dapat diinformasikan tentang kemajuan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan Kenampakan Alam dan Buatan di Indonesia dengan menggunakan metode kerja kelompok. Dengan berbagai rincian manfaat yang dilakukan adalah 1. Bagi Guru Dari penelitian ini, penulis berharap agar pendidik guru, khususnya guru 4 SD di masa mendatang dapat lebih inovatif dalam memanfaatkan media yang ada menumbuhkembangkan minat dan hasil belajar siswa. Dengan mulai tersedianya media hampir di setiap sekolah, guru dapat memanfaatkan kesempatan dan sarana yang ada demi mutu pendidikan. 2. Bagi Siswa Diharapkan juga agar siswa kelas V lebih tertarik dan lebih terpancing untuk lebih giat belajar, khususnya pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial, dengan dimanfaatkannya media sebagai media pembelajaran. Hasil belajar siswa pun diharapkan dapat meningkat secara signifikan. 3. Bagi peneliti Dengan melakukan penelitian tindakan kelas dijadikan pengalaman dalam upaya meningkatkan motivasi mengajar yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang. F. KLARIFIKASI KONSEP Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang secara spesifik perlu dijelaskan maknanya dan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul memahami makna yang dimaksud dalam naskah penelitian. Istilah-istilah yang di maksud adalah 1. Hasil belajar siswa Satu misi pengajaran IPS adalah mengembangkan pribadi anak untuk mampu berdiri di atas kaki sendiri, dan mampu bekerja sama dengan pihak lain dan bidang keahlian atau keilmuan lainnya. Murid-murid harus dilatih melakukan 5 proses belajar melalui kekuatan pribadinya secara individual dan dalam bentuk kelompok. Guru sebagai seorang pemimpin harus mengelola proses tadi secara efektif, efisien, dan produktif. Guru harus masang strategi untuk menciptakan situasi dan suasana yang serasi. 2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Merupakan suatu kelompok ilmu pengetahuan sosial yang masing-masing mempunyai tugas dan bidangnya yaitu geografi, sejarah, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan fisikologi, serta kemampuan dan perbaikan intelektial dalam mata pelajaran yang mengkaji seperangkat Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarga negaraan. 3. Metode kerja kelompok Pada dasarnya metode kerja kelompok adalah suatu aktifitas belajar di mana individu dalam hal ini siswa yang belajar terdapat lebih dari satu orang melalui kerja sama dalam menyelesaikan persoalan dalam menyelesaikan persoalan dalam belajar merupakan wujud pengembangan rasa rasional siswa. Metode kerja kelompok adalah dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri untuk mencari atu tujuan pelajaran yang tentu dengan bergotong royong. 6 G. KAJIAN TEORITIS 1. Pendidikan, Belajar, dan Pembelajaran Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Dalam bahasa Inggris istilah pendidikan menggunakan kata “education”, yang biasanya dihubungkan dengan pendidikan di sekolah. Kata “education” berhubungan dengan kata dari bahasa Latin “educere” yang berarti “mengeluarkan suatu kemampuan”. Karena itu, pendidikan berarti membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri anak Sadulloh, 20072. Menurut McLeod yang termaktub dalam buku Psikologi Pendidikan karangan Muhibbin Syah 200810 dinyatakan bahwa pendidikan berarti 7 perbuaatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Sedangkan Rupert C. Lodge, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama Islam karangan Ahmad Tafsir 20085, menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Sedangkan dalam arti sempit, ia berpendapat bahwa pendidikan adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Marimba, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama Islam karangan Ahmad Tafsir 20085, mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu proses, perilaku, dan pengalaman Winataputra, 2005 Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen-komponen berikut tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi. Yang menjadi komponen utama dalam pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, karena semua komponen lainnya mengacu kepada tujuan pembelajaran. Karena itu, untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran, hal yang harus dirumuskan pertama kali adalah tujuan pembelajaran. Sutikno, 200837 8 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki seseorang sebagai akibat proses belajar yang telah ditempuhnya. William Burton dalam skripsi karya Supartini 200811 menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan kemampuan yang dicapai oleh pembelajar/peserta didik. Hasil belajar bukan sekedar penguasaan suatu hasil latihan melainkan adanya perubahan perilaku tahap-demi tahap, baik dalam ranah kognitif, afektif, ataupun psikomotor, yang lambat laun terintegrasi menjadi suatu kepribadian. Seseorang yang telah melakukan proses belajar akan terlihat perubahan dalam salah satu atau beberapa ranah tingkah laku tersebut. Oemar Hamalik dalam skripsi karya Marliani 200923 menyatakan bahwa tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut, yaitu a. Pengetahuan b. Kebiasaan c. Keterampilan d. Apresiasi e. Emosional f. Hubungan sosial g. Jasmani h. Etis atau budi pekerti, dan i. Sikap 9 Hasil belajar anak didik dapat dilihat dengan melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi berguna untuk mengetahui sampai mana pencapaian siswa terhadap suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan evaluasi pendidik juga dapat memperoleh timbal balik yang kemudian digunakan untuk memperbaiki serta mengembangkan proses pembelajaran berikutnya. 3. Metode Pembelajaran Metode secara harfiah berarti “cara”. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan. Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Koncara, com/2009/09/ Terdapat banyak pilihan metode pembelajaran, antara lain Metode Ceramah, Metode Demonstrasi, Metode Eksperimen Praktikum, Metode Proyek, Metode Diskusi, Metode Widyawisata, Metode Bermain Peran, Metode Tanya Jawab, Metode Latihan, Metode Pameran penampilan, Metode permainan, Metode Cerita/Kisah, Metode Simulasi, Metode Studi Mandiri, Metode Computer Assisted Learning CAL, dan masih banyak lagi. Termasuk salah satunya adalah Metode Kerja Kelompok. 10 4. Metode Belajar Kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri untuk mencari atu tujuan pelajaran yang tentu dengan bergotong royong. Sagala, 2003215 Moedjiono, sebagaimana dikutip oleh Sumantri 1999148, menyatakan bahwa kerja kelompok merupakan format belajar yang menitikberatkan kepada interaksi antar anggota guna menyelesaikan tugas belajar secara bersama-sama. Dalam metode kerja kelompok, siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri, ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil. Pembagian kelompok dapat didasarkan pada perbedaan kemampuan belajar, perbedaan minat dan bakat, perbedaan jenis kegiatan, perbedaan wilayah tempat tinggal, ataupun dibuat secara acak. Metode kerja kelompok memiliki beberapa kelebihan, antara lain a. Membiasakan siswa untuk bekerjasama sesuai asas demokrasi. b. Menimbulkan sikap kompetitif yang sehat dan sportif. c. Guru tidak perlu mengawasi proses belajar secara individual, sehingga lebih efisien. d. Melatih siswa untuk hidup dalam lingkungan organisasi. Adapun beberapa kelemahan metode kerja kelompok, antara lain a. Untuk mendapatkan pembagian anggota kelompok yang optimal, guru harus mengeluarkan tenaga ekstra dalam membagi kelompok. b. Guru juga harus sekaligus melatih siswa berorganisasi, karena jika tidak, maka kelompok tidak akan mampu bekerja secara optimal. 11 PRA PENELITIAN • Menentukan permasalahan • Mengumpulkan data awal tentang hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa sebagai studi awal Rencana Tindakan Siklus I Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Rencana Tindakan Siklus II Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Rencana Tindakan Siklus III Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Indikator Tercapai SELESAI Gambar Siklus PTK Kasbollah, 1998/1999 70 12 H. METODE PENELITIAN 1. Motode penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode penelitian tindakan kelas action researh class room, yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya perbaikan praktik-praktik pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta repleksi dari tindakan tersebut. Kasbolah K, 199814 Sedangkan pendekatan kualitatif yaitu suatu penelitian yang mendasarkan dari kepada fakta dan analisis perbandingan, bertujuan untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara oprasional sehingga dapat digunakan ketika dilaksanakan kebijakan. Metode Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa aslinya action research class room, yang dilaksanakan di SDN 02 Cadassari bersifat perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dimaksud adalah perbaikan dalam perbelajran IPS pokok bahasan kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan pembelajraan tidak hanya cukup satu kali saja, melainkan diperlukan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya, sehingga hasil pembelajaaran tersebut dapat optimal. 13 2. Lokasi penelitian dan subjek Kaitan dengan penelitian ini, populasinya ditetapkan 30 peserta didik yang duduk di Kelas V SDN 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwkarta, dengan rincian laki-laki 17 dan perempuan 13. Agar lebih lengkapnya, dipandang perlu untuk mengungkapkan keseluruhan siswa yang sedang menimba ilmu di SDN 02 Cadassari Tegalwaru – Purwakarta tempat penelitian, yaitu sebanyak 295 orang peserta didik, terdiri 145 orang siswa laki-laki, dan150 orang perempuan. Lebih jelasnya disimak pada tabel berikut ini TABEL KEADAAN SISWA SDN O2 CADASSARI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 I 23 28 51 2 II 33 28 61 3 III 27 23 50 4 IV 28 29 57 5 V 17* 13* 30* 6 VI 17 29 46 JUMLAH 145 150 295 Dokumen SDN 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru - Purwakarta 2009/2010 Ket * Siswa kelas V yang dijadikan subjek penelitian. Sumber data penelitian diperolah dari a subjek siswa Kelas V SDN 02 Cadaari kecamatan tegalwaru kabupaten purwakarta, b guru sebagai peneliti. merangkap praktis, guru-guru mitra penelitian yang di laksanakan secara 14 kolaborasi, c kelas sebagai tempat berlangsungya proses pembelajaran, d sarana dan prasarana, e dokumen-dokumen sekilas sebagai penunjang. yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ; a lembar wawancara, b lembar observasi, c lembar soal,dcatatan-catatan lapangan, efoto kegiatan penelitian. analisis Secara garis besar, teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini meliputi a pengumpulan data bvaliditas data triangulasi,audi trail, member check, cinterprestasi data. 15 I. SISTEMATIS PENELITIAN Laporan ini diawali dengan Bab Pendahuluan, dan diakhiri dengan Bab Kesimpulan dan Rekomendasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut Bab 1 merupakan Bab Pendahuluan yang berisikan a latar belakang masalah, b rumusan masalah, c tujuan penelitian, d manfaat penelitian, e klarifikasi konsep, f metode penelitian, g sistematis penelitian. Bab II berisikan kajian teoritik yang berkaitan dengan teori-teori merupakan pembelajaran Pengetahuan Sosial yang menggunakan metode kerja kelompok. Bab III, merupakan metode penelitian yanng berisikan a pendekatan yang digunakan, b menetapkan sumber data dan jenis data, c teknik pengumpulan data, d penetapan instrumen penelitian, dan e analisis data. Bab IV, merupakan pembahasan hasil kajian, dan Bab V berisikan kesimpulan dan rekomendasi. 16 J. AGENDA PENELITIAN No. 1 2 3 4 No. 1 2 3 4 No. 1 2 3 4 Kegiatan Pengajuan proposal Bingbingan Penulisan naskah Bab I Penulisan Bab II Kegiatan Penulisan Naskah Bab I Pengumpulan Bab I Pengolahan Data Kegiatan Penulisan Naskah Bab III Penulisan Bab IV Penulisan Bab V Penyempurnaan Naskah 1 X Agustus 2 3 X X 4 X 1 X X X 2 3 4 X X X 2 3 4 X X X 1 X 2 X 3 X X X 4 1 X X X 2 X 3 4 X X 4 X X 1 X September 2 3 1 X X 17 X X DAFTAR RUJUKAN Departemen Pendidikan Nasional 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Departemen Pendidikan Nasional Modul IPS II, Kasbullah 2003. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta Depdiknas. Koncara, Eka L. Artikel Blog; Metode Mengajar/Pembelajaran. http//koncara83. diposting 7 September 2009. Marliani, Linda. 2009. Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran IPA di SD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Cahaya. Skripsi S1 UPI-Purwakarta tidak diterbitkan. Nuraedi 2007. Penelitian Bandung Kasbuloh, Kasihani. 1989/1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Depdikbud Dirjen Perguaruan Tinggio Proyek PGSD. Republik Indonesia. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Riyanto Yatim 2001. Metedologi Penelitian. SurabayaSIC Sadulloh, U., Robandi, B., Muharam, A. 2007. Pedagogik. Cipta Utama. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung Alfabeta.. Sumantri, M. dan Permana, J. 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supartini. 2008. Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di SMK Al-Hidayah 1 Jakarta Selatan. Skripsi Sarjana Pendidikan STKIP Purnama Jakarta Tidak diterbitkan. Sutikno, M. S. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Prospect. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Universitas Terbuka 18
h1UqA.
  • 3et12rk6z3.pages.dev/184
  • 3et12rk6z3.pages.dev/323
  • 3et12rk6z3.pages.dev/86
  • 3et12rk6z3.pages.dev/121
  • 3et12rk6z3.pages.dev/286
  • 3et12rk6z3.pages.dev/60
  • 3et12rk6z3.pages.dev/317
  • 3et12rk6z3.pages.dev/73
  • 3et12rk6z3.pages.dev/92
  • proposal ptk ips kelas 4